Sunday, July 15, 2012

Social Media Marketing Untuk Hotel - 9 Strategi



Sudah beberapa lama saya berusaha menggabungkan kemampuan social media dan dunia perhotelan/pariwisata yang sudah lama saya gelutin. Dari beberapa project yang sudah dan sedang dijalani, saya selalu menyarankan social media sebagai salah satu strategi pemasaran yang harus dijalankan. 

Ada 3 (tiga) alesan kenapa hotel harus memakai social media : (1) easy to use, (2) Low budget, high impact dan (3) Presisi - dan mudah-mudahan akurat - mengingat banyak bot dan fake account yg dipakai di social media.

Tapi di luar dari itu semua, fenomena social media telah merambah ke dunia bisnis. Dan ini saatnya dunia perhotelan untuk tidak tertinggal dengan industri yang lainnya. Berikut adalah strategi social media yang dapat diterapkan oleh industri perhotelan :

  1. Social Media untuk Hotel  adalah mengenai percakapan dan komunikasi. Untuk memulai sebuah hubungan social di internet, hotel harus bersedia untuk membentuk tim khusus untuk menangani ini. Tim ini bisa berada di langsung bawah Director of Sales & Marketing atau bahkan di bawah GM sekalipun. Social media berhubungan banyak dengan reputasi perusahaan, jadi sudah sewajarnya hotel menganggap ini serius. Buat satu tim, pekerjakan satu/ dua orang dibawah koordinasi Tim Pemasaran.
  2. Jangan pernah meletakkan tim social media ini di bawah Public Relation. Ini ada hubungannya dengan mindset. GM atau tim BOD perlu mengetahui secara real time percakapan di social media. Meletakkan di bawah PR, itu berarti meletakkan hirarki strategi yang sebetulnya mudah diukur menjadi susah diukur. Kita semua tau, betapa susahnya mengukur keberhasilan Public Relation itu.
  3. Social media its all about conversation. Pastikan ada yg retweet ketika ada yang bertanya dan pastikan ada yang memonitor FB Fan Page ketika muncul merek-merek lain, terutama kompetitor. Arahkan ke keunggulan produk kita pabila itu terjadi.
  4. Integrasikan website hotel dengan berbagai situs social media yang ada, seperti facebook, twitter, Google+, youtube, linkedin, sampai dengan four square dan instagram. Follower matters, so get as many as followers/friends. Berikan diskon dan informasi melalui social media. Pergunakan campaign : follow kami di twitter dan anda akan mendapatkan 30% diskon!
  5. Dorong tamu anda untuk menulis reviewnya di Trip advisor atau di Online Travel Agent (OTA) yang lain. Berikan tanggapan walaupun apabila reviewnya ternyata tidak begitu menyenangkan. Soasialisasikan tindakan apabila tamu komplain di review, dan berikan compliment apabila tamu memuji. Dorong juga tamu untuk selalu post gambar/photo di twitter atau FB Fan Page hotel anda, sehingga akan memancing yang lain berkomentar. Berikan 1 kamar komplimen ketika gak peak season untuk photo terbaik di bulan tertentu.
  6. Undang selebriti yang mempunyai follower yang banyak di Twitter, di Indonesia misalnya : Sherina Munaf atau Raditya Dika. Berikan 2 hari menginap di hotel anda dengan gratis dan sebagai timbal baliknya, mereka harus men-twit pengalaman mereka ketika menginap di hotel kita.
  7. Berikan apresiasi apabila ada tamu hotel yang langsung men-checkin-kan diri di FB Places, Google Places, Twitter, Instagram atau Four Square ketika mereka tiba di hotel kita. Tindakan ini dapat memicu tingkat viral yang tinggi.
  8. Anda bisa saja mempergunakan bot/software agar bisa terus men-twit dengan jadwal tertentu, tetapi hal ini sangat tidak disarankan. Tingkat konversi sale akan bertambah tinggi apabila ada yg berkomunikasi langsung dengan tamu anda. Berikan kuis-kuis untuk memancing minat tamu balik lagi ke hotel.
  9. Pastikan di website anda terdapat aplikasi Yahoo Messenger atau Skype sehingga tamu dapat langsung berkomunikasi dengan pihak reservasi. 
Bagaimana mengukur keefektifan sosial media? Nanti akan saya bahas di postingan selanjutnya. Terima kasih.

Friday, July 13, 2012

Panini House Restaurant - Espresso Standar Baru



Salah satu hal yang menyenangkan ketika menulis sebuah blog adalah ketika ada pembaca yang mengirimkan komen dan email mengenai posting yang saya lakukan. Sahabat saya, Bahrul Hayat, yang bekerja di Aerowisata, setelah membaca postingan saya mengenai Membuat Espresso Yang Tepat kemaren, pagi ini 13/7/2012 langsung membuat espresso testing untuk Panini House Restaurant, salah satu restaurant yang berada dibawah pengawasannya.

Hasilnya adalah gambar di atas, gambar yang sebelah kiri adalah espresso dengan waktu brewing 18'-23' sedangkan yang kanan 25'-30'. Terlihat dengan sangat jelas perbedaan warna. Ketepatan waktu brewing ini membuat color, taste dan tactile yang sangat berbeda. Berikut email dari Bahrul :

Anyway, the blog is telling the very inspiring notes: How to make the perfect espresso!!! so bahan briefing staff di 3 Restaurant Panini House untuk pagi ini adalah: coffee testing "how to make the perfect espresso"
Semua Barista yg take charge breakfast saya instruksikan untuk mencoba standard kami dan "new guideline" dari Blog tourismagination
hasil yang di dapat sangat berbeda (amazing..........)

Gambar yg saya email ke Bapak adalah yang kami buat 30 menit setelah sy baca blog Bpk. hasil yg kami dapat : G-R-E-A-T !!! Flavor burn yg sering sy  dapatkan ketika buat produk espresso 'hilang', dan ada sweet taste (can you image? dalam kopi super pahit itu ternyata ada sweet taste........... just because 'wangsit' yg kami terima dari early morning blog......haha.......

Well, Suit up team! Coz since this Friday the 13th morning  we gonna sell The Perfect Espresso with PRIDE!!!!!!!

Panini House Restaurant adalah restoran Italia yang mempunyai beberapa outlet di Jakarta. Panini artinya sandwich, jadi sajian utama restoran ini adalah sandwich ala Italia yang memakai Roti Ciabata yang diimpor langsung dari Italia. Ada berbagai macam jenis isi untuk panini yaitu, panini tandori chicken, panini rib eye, smoked salmon, smoked chicken, beef pastrami, dan smoked turkey. Restoran ini sangat recommended untuk penggemar Italian Food. Jangan lupa coba Chocolate Truffle Cake as dessert. You'll fly to the moon :)

Thursday, July 12, 2012

Membuat Espresso Yang Tepat




Membuat espresso yang tepat ternyata tidak sesusah yang dibayangkan. Buat saya, sayangnya, espresso bukan jenis kopi yang bisa dibuat di rumah. To make a perfect espresso, it needs a coffee machine. The good one.

Espresso berarti kopi pekat hitam yang disajikan di gelas 1-2oz (1oz= 30ml). Di buat dengan air panas 192F-204F, sangat high pressure, menggunakan 6.5-7 gram kopi terbaik. Brewing terbaik didapat pada kisaran waktu 25-30 detik.

Hasil brewing yang tepat akan menghasilkan crema (layer paling atas di espresso) yang berwarna golden dark. Atau bisa juga berwarna hazelnut, darkbrown atau reddish reflection. Crema ini adalah salah satu indikator espresso, baik double atau single, apakah secangkir espresso dibuat dengan benar. Warna yg pas dan tidak ada bubble adalah persyaratan mutlak, selain crema tidak boleh pecah pada saat espresso diangkat dan dimiringkan.

Setelah creama, hal lain yang penting adalah Taste (rasa) dan Tactile (struktur). Rasa espresso merupakan perpaduan harmoni antara sweetness (manis), acidic (asam) dan bitter (pahit). sedangkan tactile terdiri dari body, round dan smoothness. 

Cara menikmati espresso? Hhmmmm..espresso buat saya adalah lambang kesederhaan sekaligus keangkuhan dalam sebuah cangkir kopi. Cara minumnya : angkat cangkir dan saucernya, rasakan aromanya (dan panasnya) kemudian minum dalam 3-4 seruputan. Kalau saya minum espresso selalu tanpa gula. Sensasi pahit dan asam, kemudian beberapa saat akan terasa manis di dalam mulut sangatlah luar biasa. Walaupun begitu, terkadang, orang Italia malah minum espresso pake gula. Boleh saja, lha cangkir-cangkirnya dia ini :)

Selamat menikmati espresso!

Baca juga :
Pengalaman saya menjadi Juri di International Open Barista Champhionship 2012 

Wednesday, July 11, 2012

Garuda Indonesia Menjadi Sponsor Liverpool FC



Garuda Indonesia melalui PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) secara resmi menjadi sponsor dan official partner Liverpool Football Club. Keren nih.

Dari laporan resmi yang dikeluarkan hari ini, Rabu (11/7/2012) penandatanganan perjanjian antara kedua belah pihak dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2012. Bentuk kerjasama yang dilakukan adalah kerjasama marketing dalam pelaksanaan sponsorship agreement. Garuda Indonesia sekarang secara resmi menjadi Official Partner Liverpool FC serta menjadi Official Global Airline Partner Liverpool FC. Di bayangan saya, Garuda berarti sudah setara dengan Etihad di Manchester City, atau Turkish Airlines di Real Madrid. Berbeda konsep dengan Airasia di Queen Park Rangers FC yang merupakan pemegang saham QPR FC. 

Jadi, dalam beberapa tahun kedepan, mari kita berharap ada banyak logo Liverpool FC di setiap penerbangan Garuda, dan logo Garuda di Anfield. Kemungkinan besar juga kita bisa menyaksikan Liverpool FC bertanding eksibisi di Indonesia. Selamat untuk penggemar Liverpool FC, dan selamat untuk kebanggan kita : Garuda Indonesia

Monday, July 9, 2012

International Open Barista Championship 2012 - Kejuaraan Barista



International Open Barista Championship 2012 (IOBC) sudah selesai digelar di Ciwalk Bandung dengan dukungan penuh dari Morning Glory Coffee. Pemenangnya akan segera diumumkan di website resminya disini dan akan mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Italia.  Ini saatnya Barista yang terpilih untuk bertandang ke Tuscany dan Florence, termasuk ke pabrik salah satu pembuat Coffee Machine terkenal dunia :  La Marzocco

Menjadi juri di kejuaraan Barista semacam ini, apalagi bertaraf internasional merupakan kebanggaan tersendiri. Setelah sekian lama mencintai kopi, saya berkesempatan menjuri Barista (Sensory Judge) untuk sebuah kejuaraan. Hanya saja, masih terdapat beberapa kesalahan mendasar yang diperlihatkan oleh para Barista kita pada saaat kejuaraan. Oleh karena itu, saya pikir, perlu ada penjelasan mendasar mengenai bagaimana sebuah kejuaraan Barista dan jenis kopi yang dinilai. 

Dalam kejuaraan Barista ada 3 jenis Juri : Head Judge (1 orang), Technical Judge (2 orang) dan Sensory Judge (4 orang). Gampangnya gini, tugas Head Judge tentu saja memimpin penjurian; Technical Judge lebih fokus kepada hal-hal teknis, seperti waktu brewing, waist, dll; sedangkan Sensory Judge akan menilai mengenai komposisi warna, rasa dari produk yang dipresentasikan.