Tuesday, September 4, 2012

Pariwisata Kreatif | Apa dan Bagaimana?


Gambar : Wisata ke Kebun Kopi oleh MG Coffee Academy merupakan bentuk pariwisata kreatif yang bisa dijalankan di Indonesia.

Pariwisata kreatif di Indonesia saat ini mulai digembar-gemborkan. Apalagi sejak berubahnya nama Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata menjadi Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), segala yang berbau kreatif tiba-tiba menjadi hits. Termasuk di bidang pariwisata.

Dalam pandangan saya, beberapa kali mendengarkan penjelasan dan pidato dari pejabat Kemenparekraf mengenai pariwisata kreatif, terdapat beberapa perbedaan pemahaman yang sangat mendasar dengan apa yang selama ini ditulis di jurnal, ataupun di berbagai media internasional. Padahal untuk mempersatukan pariwisata dan industri kreatif, menurut saya bukan hal yang mudah. Akan jauh lebih bisa dimengerti apabila keduanya dipisahkan, baik secara definisi dan pengelolaannya.

Persamaan yang sangat mendasar dari keduanya adalah karena keduanya, pariwisata dan ekonomi kreatif, adalah karena keduanya dikategorikan kedalam industri jasa. Produk yang dihasilkan sama-sama tidak berwujud dan hanya bisa dirasakan. Pemahaman ini penting, karena akan mengubah konsep pengelolaan secara strategis.

Contohnya begini, beberapa kali disebutkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bahwa industri kuliner adalah bentuk pariwisata kreatif yang harus dimajukan. Pernyataan ini antara yes dan no. Industri kuliner benar merupakan industri jasa, tetapi dibanyak industri kuliner tidak bisa dikategorikan kedalam pariwisata kreatif. Ketika Badan Promosi Pariwisata Indonesia menggolongkan industri kuliner ke dalam pariwisata kreatif yang harus dikembangkan, saya tersenyum kecut.


Cara pandangnya seperti ini : ketika industri kuliner itu berupa restoran dan rumah makan, maka presentasi penyajian jasanya tidaklah lebih dari 30%. Banyak sekali faktor fisikal yang terlibat. Artinya kuliner adalah industri jasa yang mempunyai bentuk 'non-jasa' yang lebih banyak dari 'jasa'nya. Lain lagi apabila industri kuliner tersebut 'menyertakan' tamunya (baca : turis) dalam proses pembuatan makanan di dalam restoran itu. Secara konsep, penyertaan tamu ke dalam proses pembentukan produk dalam industri jasa, menjadikan industri kuliner menjadi pariwisata kreatif yang sangat menarik.

Beberapa kali juga, Kemenparekraf menegaskan bahwa industri handycraft adalah bentuk pariwisata kreatif yang harus di dorong. Mohon maaf tetapi bukan itu. Industri handycraft, pembuatannya, adalah industri kreatif. tetapi apabila handycraft tersebut dijual jadi, bukan menjadi atraksi wisata, itu bukan pariwisata kreatif. Industri handycraft/souvenir ini adalah daya dukung pariwisata yang harus ada, saya setuju, tetapi untuk menjadi sebuah atraksi wisata kreatif, memerlukan lebih dari sekedar dorongan, tetapi juga bantuan dan asistensi.

Pariwisata kreatif, menurut pencetusnya, Greg Richards, terjadi diawali dengan wisata budaya, atau bahkan MICE. Keingintahuan yang lebih dari wisatawan, kemudian dimanfaatkan secara maksimal dengan melibatkan wisatawan untuk masuk memproduksi jenis atraksi wisata yang ditawarkan. Secara garis besar, penyedia jasa pariwisata kreatif (seperti Museum, Event Organizer, dll) harus menarik 'basah' wisatawan dengan tujuan agar wisatawan mendapatkan pengalaman yang lebih dengan ikut merasakan/empati dengan apa atraksi wisata yang ditawarkan. Untuk mendapatkan pengalaman ini, wisatawan harus melakukan 'bagian'nya agar menjadikan produk wisata kreatif menjadi 100%.

Karakteristik di atas seharusnya merubah cara pandang pembuat keputusan/birokrasi dalam menentukan kebijakan untuk pariwisata Indonesia. Apabila keterlibatan wisatawan yang dicari, harus mulai dihindari penentuan jenis wisata unggulan yang 3S : Sea, Sun, Sand, atau bahkan produk wisata yang berbasis keindahan alam. Ketiganya tidak memunculkan keterlibatan yang signifikan dari sisi wisatawan untuk menciptakan produk yang kreatif. Atau strategi lain, jenis wisata di atas bisa diberlakukan sebagai crowd generator, sedangkan produk unggulan berbasis pariwisata kreatif dimunculkan sebagai buffer disekitarnya.

Gampangnya gini. Kuliner bukan bentuk pariwisata kreatif sampai penyedia jasa kuliner menyertakan wisatawan dalam proses pembuatan produknya. Distro bukan pariwisata kreatif sampai industri ini menyertakan wisatawan dalam pembuatan produknya. Handycraft bukan pariwisata kreatif, sampai wisatawan tahu dan mempunyai pengalaman hands-on mengenai pembuatan handycraft tersebut. Konsep ini secara krusial menggugurkan Kota Bandung sebagai pusat pariwisata kreatif. Karena wisatawan yang datang masih belum 'engage' banyak di proses, tetapi hanya di hilir saja.

Efek langsung pariwisata kreatif adalah naiknya kualitas wisatawan secara drastis. Kuantitas mungkin menurun, tetapi kualitas naik. Hal ini secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas produk wisata, termasuk sustainability atraksi wisata yang ditawarkan. Maju terus pariwisata kreatif Indonesia.



1 comment:

  1. This is how my friend Wesley Virgin's adventure begins in this SHOCKING and controversial video.

    As a matter of fact, Wesley was in the military-and soon after leaving-he revealed hidden, "mind control" tactics that the CIA and others used to get anything they want.

    THESE are the same SECRETS many celebrities (especially those who "became famous out of nothing") and the greatest business people used to become wealthy and successful.

    You've heard that you use less than 10% of your brain.

    Mostly, that's because the majority of your brainpower is UNCONSCIOUS.

    Perhaps this expression has even occurred IN YOUR own mind... as it did in my good friend Wesley Virgin's mind 7 years ago, while riding an unregistered, beat-up trash bucket of a car with a suspended driver's license and with $3 on his debit card.

    "I'm so frustrated with going through life paycheck to paycheck! Why can't I turn myself successful?"

    You've been a part of those those types of questions, isn't it right?

    Your success story is waiting to start. You just have to take a leap of faith in YOURSELF.

    CLICK HERE TO LEARN WESLEY'S METHOD

    ReplyDelete