Asia Tourism Forum 2010 (ATF) secara resmi dibuka oleh Prof Kaye Chon dari Hongkong Polytechnic University di Promised Land Resort Hualien Taiwan. Sebagai founder forum ini, Prof Chon bercerita dalam speechnya bahwa forum ini didirikan dari hasil pembicaraan beberapa pakar pariwisata dunia di D'angers University Paris yang akhirnya memutuskan ATF pertama kali diadakan di Vietnam. Dari awal ATF dahulu, yang dimulai dengan 30 orang, saat ini ATF sudah menjadi icon perkembangan pariwisata Asia. Hari ini terdapat lebih dari 250 peserta konferensi dari 17 negara hadir untuk ATF 2010 yang di-host oleh Taiwan Hospitality & Tourism College.
Selain Prof Kaye Chon, keynote speaker yang lain, Prof Chris Ryan dari Waikato University New Zealand menerangkan bahwa pariwisata dunia sudah berubah banyak akhir-akhir ini. Prof Ryan menjelaskan dengan gamblang bahwa environmental degradation (dia tidak mau memakai kalimat : climate change) adalah enabler pariwisata terbesar saat ini. Dia juga menyebutkan bahwa saat ini, dengan berkembangnya teknologi, terjadi 'duplikasi kota' dimana mana. Oleh karena itu, 'local value' adalah benteng keunikan sebuah kota yang harus dipertahankan.
Pembicara lain, Prof David G Simmons berbicara mengenai pariwisata yg sustainable. Berpengalaman di Serawak selama lebih dari 10 tahun, Prof Simmons yg bisa beberapa bahasa Indonesia ini menegaskan bahwa ekologi kita, dalam beberapa kasus memang terdegradasi oleh kegiatan pariwisata atau turunannya. Emisi gas buang, pemakaian energi oleh penerbangan jarak jauh sampai dengan konsep berkurangnya air tanah dijelaskan secara berurut dan kronologis. Dengan gaya bicara yang lebih bersemangat, Prof Simmons memunculkan beberapa fakta empiris mengenai berkurangnya kualitas lingkungan alam kita.
Selanjutnya acara berpindah ke Taiwan Hospitality & Tourism College dimana terdapat presentasi hasil riset kepariwisataan dan poster session. ATF 2010 akan berlangsung selama 3 hari sampai dengan hari minggu, 9 Mei 2010.
No comments:
Post a Comment