Friday, June 25, 2010
Pengalaman di Pulau Peucang Ujung Kulon
Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan untuk mengunjungi Pulau Peucang. Sebuah pulau yang merupakan bagian dari Kawasan Konservasi Taman Nasional Ujung Kulon. Kawasan konservasi di Provinsi Banten seluruhnya berjumlah 126.397,30 Ha, dimana 81.340,30 Ha merupakan kawasan hutan konservasi daratan dan 45.057 Ha merupakan kawasan konservasi laut. Kawasan konservasi berupa Taman Nasional, terdiri atas Taman Nasional Ujung Kulon dan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Cagar Alam dan Taman Wisata Alam.
Taman Nasional Ujung Kulon seluas 122.956 Ha yang berupa kawasan hutan (daratan) seluas 78.619 Ha dan sisanya seluas 44.337 Ha merupakan kawasan konservasi perairan laut. Taman Nasional Ujung Kulon merupakan habitat alami satwa endemik Badak Bercula Satu (Rhinoceros sundaicus). Kawasan ini menjadi Natural World Heritage Site pertama di Indonesia.
Monday, June 14, 2010
Pariwisata dan Piala Dunia 2010
Sedikit yang tau bahwa Indonesia ternyata pernah mengikuti Piala Dunia tahun 1938 di Perancis. Meski saat itu belum merdeka, Indonesia mengusung nama Nederlandsche Indiesche atau Netherland East Indies atau Hindia Belanda. Para pemainnya adalah orang Indonesia yang bekerja di Eropa. Susunannya pelatih : Johannes Mastenbroek, pemainnya Bing Mo Heng (kiper), Herman Zommers, Franz Meeng, Isaac Pattiwael, Frans Pede Hukom, Hans Taihattu, Pan Hong Tjien, Jack Sammuels, Suwarte Soedermandji, Anwar Sutan dan Nawir (kapten).
Tanggal 5 Juni 1938, pukul 17.00 waktu setempat, pertandingan pertama antara Hongaria dan Hindia-Belanda. Pertandingan berlangsung di Vélodrome Municipal di kota Reims, 129 km dari Paris, dihadiri oleh sekitar 9000 penonton dan wartawan dari 27 negara berbeda. Hindia Belanda kalah 6-0 dari Hongaria.
Sudah lama olahraga selalu dihubungkan dengan pariwisata. Selain inflow olahragawan dan official, pendukung dari cabang olahraga yang ada juga memberikan masukan yang berarti bagi devisa negara. Ibaratnya adalah : event olahraga akan mem-boost jumlah wisatawan yang datang. Sebetulnya bukan hanya itu.
Tuesday, June 8, 2010
Mispersepsi Klasifikasi Bintang Hotel
Hari Sabtu lalu, tanggal 5 Juni 2010, saya menghadiri penyerahan piagam bintang lima kepada Novotel Bogor. Senang sekali melihat semangat General Manager dan karyawan Novotel Bogor yang terlihat begitu antusias menyambut naiknya predikat bintang, yang berarti pula naiknya kualitas hotel tersebut. Selamat!
Beberapa kejadian yang bagi saya menarik adalah ketika Sekda Kabupaten Bogor (tadinya saya pikir Novotel ada di wilayah Kota Bogor, ternyata salah) Hj Nurhayanti membacakan sambutan Bupati Kabupaten Bogor yang berhalangan hadir. Secara keseluruhan pidato itu sangat normatif sampai kepada pembahasan betapa Novotel Bogor adalah pembayar pajak yang taat dan diharapkan di tahun-tahun mendatang, karena bintangnya sudah naik, pajak yang dibayarkan kepada pemerintah daerah juga lebih banyak lagi. Disebutkan dalam sambutan tersebut bahwa pada tahun yang lalu Novotel Bogor menyumbang 1,9 Milyar kemudian meningkat menjadi 2,3 Milyar melalui pajak hotel. Seharusnya, menurut beliau, tahun depan pajaknya bisa lebih meningkat lagi, kan sudah jadi bintang lima. Saya tersenyum kecut.
Subscribe to:
Posts (Atom)